Kamis, 09 Januari 2014

MENYAKSIKAN INOVASI TEKNOLOGI OTOMOTIF DI JEPANG


Mengurangi Kecelakaan dengan Infra Merah


Ahmad Lutfie | Selasa, 26 November 2013 | 06:49 WIB | Dibaca: 431 | Komentar: 0
Bib... bib... mobil batal nabrak. (Foto: Octo Lampito)
DALAM survei pengguna mobil, pengemudi salah menekan pedal rem, keliru menginjak gas termasuk penyebab angka kecelakaan tinggi. Ketika salah injak gas, justru mobil melesat dan bisa menabrak. Kasus seorang wanita dengan anaknya ketika akan parkir di lantai atas di sebuah supermarket Jakarta, sehingga mobil jatuh dari lantai atas beserta pengemudinya, adalah salah satu contoh kasus yang diebut 'pedal misaplication'.

Atau tingginya angka kecelakaan karena pengemudi ngantuk, adalah masalah yang terus terjadi sampai kini, termasuk di Indonesia. Itulah sebabnya, Daihatsu Motor Company (DMC) juga mengembangkan teknologi untuk mengatasi masalah tersebut.
"Selain teknologi penghematan bahan bakar dan ramah lingkungan, kami juga berhasil menemukan teknologi yang kami sebut 'smart assist'" kata Hirashi Shiraiwa, divisi prencana DMC di Kyusu, Jepang, akhir pekan lalu.
Tombol hemat BBM dan infra merah di mobil Daihatsu.

Teknologi smart assist, pada dasarnya bisa mengantisipasi kecelakaan atau 'precrash system'. Dalam ujicoba di pabrik Daihatsu Kyushu tersebut wartawan KR mencoba mobil yang sudah menggunakan teknologi tersebut. Sistem teknologi tersebut pada dasarnya menggunakan sinar infra merah yang dipancarkan dari mobil Daihatsu Tanto. Pancaran tersebut menangkap reflektor pada benda-benda di depannya sehingga pada jarak 1-2 meter saat dalam kecepatan 10-20 km bisa berhenti mendadak. Andai pengemudi ngantuk, maka mobil pun akan berhenti dengan sendirinya. Dalam test mengemudi tersebut, pada jarak 10 meter pedal dilepas, mobil yang meluncur bisa langsung berhenti.

Demikian juga dalam kecelakaan salah injak pedal atau 'pedal misaplication'. Ketika pengemudi akan menginjak pedal rem tetapi keliru gas, maka saat itu juga mengeluarkan bunyi ..bib..bib... dalam waktu 8 detik, pengemudi akan segera menyadari dan menginjak rem, sehingga bisa selamat dari kecelakaan.
"Salah injak pedal, memang menjadi masalah tinggi dalam survei kami" tambah Hiroshi.
Teknologi tersebut memang belum digunakan DMC ke Indonesia, Mungkinkah akan sampai ke Indonesia? Dia mengatakan sangat mungkin bisa, tergantung permintaan  Indonesia. Namun tentu perlu survei lebih jauh mengenai lalu lintas di Indonesia yang banyak macet. Tai ketika Smart assist sudah diluncurkan di Jepang sejak Desember 2012. Hingga sekarang sudah sekitar 100.000 pengguna di jalanan. Sedangkan harga teknologi smart assit sekitar 5000 Yen atau Rp 5, 9 Juta rupiah. (Bersambung)


Rabu, 08 Januari 2014

KOTA HUMANIS
Integrasi Guna Lahan & Transportasi di Wilayah Suburan
Oleh                 : Shirly Wunas.
Penerbit            : Brilian Internasional Surabaya.

            Kota Humanis adalah konsep kota yang mempertimbangkan faktor kemanusiaan dengan konsep kota kompak,terproyeksi (Smart Growth) dengan konsep hemat energi ,ekologis , Transportasi humanis, ramah lingkungan ,& layak huni. Aspek ruang kota tidak hanya behubungan dengan ruang terbuka hijau / lingkungan hidup , tetapi merupakan rencana fisik dan ekologi kota yang sesuai dengan kebutuhan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat. Akan tetapi saat ini perkembangan kota di Indonesia lebih mengutamakan pembangunan fungsional , cenderung dengan pola kota yang tidak terstruktur (Urban Sprawl). Perkembangan pemukiman terpisah dengan fasilitas publik sehingga untuk mencapai berbagai fasilitas publik ditempuh dengan jarak yang jauh dan memberi dampak pada pemborosan energi , pemborosan dana transportasi, dan pencemaran lingkungan hidup.
            Beberapa komponen untuk mencapai Kota Humanis adalah perencanaan ruang kota dan wilayah secara  terpadu , khususnya Tata Guna Lahan dan Transportasi dengan perencanaan pemukiman dan Transportasi. Perencanaan ruang kota yang hijau , bersih, dan menyediakan infrastruktur kota yang peduli terhadap perempuan, anak-anak, lansia , dan penyandang cacat.
            Beberapa metode pendekatan yang tepat untuk merencanakan Kota Humanis adalah konsep perencanaan penggunaan lahan multifungsi (Mixed Land Use) , yang mendekatakan fasilitas umum di sekitar perumahan sehingga mengurangi kemacetan Lalu Lintas. Konsep perencanaan tersebut mencakup konsep kota ramping dan kompak (Compact City) , kota yang terprediksi pertumbuhannya (Smart Growth) , ramah terhadap  pejalan kaki dan pesepeda (Walkable City) yang dilengkapi dengan tempat transit (Transit Development/ TOD)
            Hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pemukiman
1.      Aspek Ruang                : perencaan site yang kompak antara fungsi wisma, suka, karya, dan    marga.

2.       Aspek Bangunan           : Menghemat penggunaan energi bangunan dengan mengupayakan pencahayaan , penghawaan alami , dan mengupayakan konversi energi yang dapat diperbaharui.

3.       Aspek Transportasi       : menyediakan jalur pejalan kaki, jalur sepeda, dan akses mudah bagi penyandang cacat , lansia , anak-anak, perempuan . menyediakan angkutan umum dan akses capai yang aman dan nyaman.

4.       Aspek Keterlanjutan      : memaksimalkan ruang terbuka hijau (minimal 40%) , pemilihan tanaman peneduh, dan dapat mereduksi CO2.


Senin, 06 Januari 2014

KPP Keselamatan Jalan


KPP Keselamatan Jalan.
Bertujuan untuk menyiapkan teknologi tepat guna dalam meningkatkan aspek keselamatan jalan terutama di dalam mendukung terwujudnya infrastruktur jalan yang berkeselamatan yang pada akhirnya dapat menurunkan angka kecelakaan dan fatalitas kecelakaan, terutama dari aspek jalan dan lingkungannya.
Sasaran penelitian, meliputi: (1) Tersusunnya naskah ilmiah dan draft pedoman (R0) road safety impact assessment (RIA), (2) Tersusunnya naskah ilmiah dan draft pedoman (R0) Indonesia Road Assessment Program (In-RAP), (3) Tersusunnya draft pedoman (R0) Audit Keselamatan Jalan Tahap Pre-Opening, (4) Tersusunnya naskah ilmiah dan draft R0 NSPM Network Safety Management (NSM), terselesaikannya buku tentang “Menuju Ruas Jalan Berkeselamatan”, (5) Tersusunnya modul pelatihan dan diseminasi (workshop) Audit Keselamatan Jalan dan Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas, (6) Diseminasi (workshop) Audit Keselamatan Jalan dan Penanganan Lokasi Kecelakaan Lalu Lintas, (7) Tersedianya teknologi pendukung metode pelaksanaan inspeksi keselamatan jalan dengan menggunakan PDA, (8) Terlaksananya ujicoba teknologi PDA untuk mendukung kegiatan inspeksi keselamatan jalan, dan (9) Tersusunnya spesifikasi bangunan pengaman tepi jalan (wire-rope barrier). Keluaran akhir penelitian, adalah: Pedoman dan Teknologi Rekayasa Keselamatan Jalan.
Pencapaian Teknologi keselamatan jalan ini memberikan penekanan kepada keselamatan akibat pengaruh infrastruktur jalan. Berbagai pedoman dan naskah ilmiahnya disiapkan, termasuk di dalamnya RIA, In-RAP, NSM, dan naskah ilmiah pengembangan manajemen keselamatan jaringan jalan. Program ini turut menghasilkan spesifikasi bangunan pengaman tepi jalan (wire rop barrier), yang dikembangkan dari prototipenya.
Dalam rangka menyebarluaskan pedoman yang sudah disusun pada tahun sebelumnya dilaksanakan penyusunan modul dan diseminasi, diantaranya Modul pelatihan AKJ pre opening (Laik Fungsi), diseminasi AKJ Pre opening, dan diseminasi TSRI.
Berbagai teknologi inovatif di dalamnya turut dikembangkan, meliputi metoda pelaksanaan IKJ menggunakan teknologi PDA dan sistem pendataan kecelakaan lalu lintas (SIDLANTAS) menggunakan teknologi PDA.

MENANAMKAN KESELAMATAN JALAN PADA ANAK PERLU PENDEKATAN KHUSUS

Rabu, 27 Juni 2012 15:29 Admin1
Cetak
Jakarta, 26/6/2012) Keselamatan jalan belum menjadi budaya di masyarakat, untuk membentuk budaya perlu proses yang panjang dan perlu ditanamkan perubahan persepsi yang terus menerus kepada masyarakat tentang keselamatan. Perubahan persepsi tersebut harus dilakukan melalui pendidikan dan sosialisasi sejak usia dini sehingga nilai-nilai keselamatan bisa menjadi nilai- nilai kehidupan.
“Kalau kita bicara usia dini, tentu pendekatannya bukan formal, harus ada game sifatnya fun. Bermain sambil belajar,” demikian disampaikan oleh Direktur Keselamatan Transportasi Darat Hotma Simanjuntak dalam acara Pressminute di studi TV One, episentrum kemarin (25/6/2012).

Karena itulah Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menyusun “Materi Pendidikan Keselamatan Usia 3 – 11 tahun”. Materi tersebut sejalan dengan amanah UU No. 22 tahun 2009 tentang Budaya Keselamatan dan seiring dengan nafas Dekade Aksi Keselamatan Jalan 2011-2035, yang telah diluncurkan Wapres Budiono 20 Juni 2011 silam.


Materi pendidikan keselamatan jalan merupakan pedoman bagi pengajar, anak dan orang tua dimana tiap buku berisi buku modul pendidikan keselamatan jalan untuk tingkat TK dan SD yang dikemas dalam ilustrasi menarik, menampilkan karakter Zeta sesuai kebutuhan anak TK dan SD, Papan Peraga, Permainan seperi Puzzle dan Ular Tangga, dan CD Lagu Keselamatan (camera zoom ke materi keselamatan yang didisplay).


Pada materi ini anak diajak berpikir tentang dirinya sendiri , lingkungan diluar dirinya dan bagaimana agar mereka survive pada kondisi apapun. Prinsipnya Anak diajarkan berempati dan berparadigma selamat. Secara teknis anak-anak diajar untuk mengenal lalu lintas jalan; berjalan kaki; bagaimana sikap ketika dibonceng sepeda motor, naik mobil, naik angkutan umum; bersepeda dan bagaimana mencari pertolongan bila celaka.


Menteri Perhubungan EE Mangindaan sudah menyerahkan materi ini kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ketua Umum PKK Pusat, Korlantas Polri dan lainnya seperti Pertamina, Bluscopesteel Indonesia, dan Lions Club. Materi ini terbuka untuk seluruh masyarakat, dan sebagai media deseminasi, Ditjen Perhubungan darat melakukan deseminasi melalui Pemerintah Daerah, Dinas Perhubungan Provinsi seluruh Indonesia, KMSK (Kelompok Masyarakat Sadar Keselamatan) yang saat ini sudah terbentuk di 16 KMSK di 9 Provinsi di Indonesia, dan diharapkan dapat disebarkan pula melalui PAUD.
Seluruh keluarga khusunya para orang tua di Indonesia diharapkan dapat mengajarkan materi ini. Materi tersebut dapat diakses dan di copy dengan mengunjungi Website Direktorat Keselamatan Transportasi Darat Kementerian Perhubungan.
Selain materi pendidikan keselamtan jalan untuk usia sampai dengan 11 tahun, Materi pendidikan keselamatan jalan usia 12-15 tahun juga sudah diselesaikan penyusunannya pada akhir tahun 2011, sudah diujicoba, dan tahun ini sedang dalam proses pencetakan, sedangkan materi pendidikan 16 – 18 tahun akan disusun tahun 2012 ini dan diharapkan pada akhir tahun 2013 sudah dapat diaplikasikan kepada masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut Hotma mengimbau kepada masyarakat menghadapi masa liburan saat ini, banyak hal yang perlu diperhatikan oleh pihak sekolah terutama bagi yang hendak mengadakan piknik atau studytour.
“Kita himbau kepada pihak sekolah, guru dan orang tua murid, karena ini sedang musim liburan sekolah. Yakinkan memilih bus yang benar-benar laik jalan begitu juga dengan pengemudinya juga harus dalam kondisi fit. Jangan segan-segan menegur sopir jika mengemudi ugal-ugalan, “pesan Hotma. “Dengan menegur sopir yang ugal-ugalan, anak-anak juga akan belajar, mereka jadi tahu mana yang salah dan mana yang benar ketika mengemudi,” tambahnya.
Selain materi tersebut pemerintah juga membuat program lain untuk mendukung keselamatan jalan di lingkungan sekolah yaitu dengan zona selamat sekolah. “Kita bikin zona selamat sekolah, disitu kita bikin karpet merah (aspal yang dicat merah-RED), ada trafficlightnya, yang dioperasikan pada saat berangkat pagi dan siang pulang sekolah. Disitu juga berfungsi PKS (Polisi Keamanan Sekolah),” kata Hotma. “Disitu anak-anak bisa belajar menyeberang yang benar. Tunggu sejenak, tengok kanan, tengok kiri, tengok kanan lagi,” tambahnya.
Hotma juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa sepeda motor hanya didisain untuk 2 (dua) orang yaitu 1 (satu) pengemudi dan 1 (satu) penumpang. Anak dibonceng sepeda motor hanya untuk perjalanan pendek saja, usahakan jika mudik dengan sepeda motor tidak membawa anak. PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK, (CAS)